Deni pun mendapatkan mandat dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk meningkatkan penjualan SBN ritel dari Rp107 triliun pada 2022 menjadi Rp150 triliun di tahun ini.
Ini dimaksudkan karena pemerintah ingin SBN digunakan sebagai alat bagi negara untuk mendistribusikan kekayaan. Harapannya, semakin banyak masyarakat yang memiliki SBN ritel, maka manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia juga semakin bertambah.
“Saya ditanya Bu Menkeu, berani enggak naikkan jadi Rp150 triliun di tahun ini? Ini dilakukan agar masyarakat bisa semakin mendapatkan manfaat dari SBN ritel,” jelas Deni.
Dia menyebut, sebanyak 85 persen SBN sudah dikuasai oleh investor dalam negeri baik lembaga maupun individu. Sedangkan 15 persen sisanya dimiliki oleh investor asing.
"Angka ini meningkat pesat dari sebelum pandemi. Saat itu, 39 persen SBN kita dimiliki oleh investor asing. Sekarang tinggal level 15 persen dimiliki investor asing, jadi 85 persen SBN kita dinikmati oleh investor domestik," terangnya.