IDXChannel - Pemerintah menargetkan defisit anggaran Rp639 triliun atau 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Angka ini lebih rendah dibandingkan proyeksi defisit APBN 2025 sebesar Rp662 triliun atau 2,78 persen PDB.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengingatkan, pelebaran defisit tetap menjadi risiko utama apabila target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada 2026 tidak tercapai.
Kondisi itu berpotensi meningkatkan kebutuhan pembiayaan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
“Defisit yang melebar akan meningkatkan kebutuhan pembiayaan dan penerbitan SBN, sehingga berimplikasi negatif pada harga obligasi pemerintah akibat meningkatnya pasokan,” ujar Rully dalam risetnya, Selasa (19/8/2025).