Sektor ini pun diharapkan mampu menyumbang akselerasinya sebesar 3,6 persen dari total target bauran EBT 23 persen pada 2025 mendatang.
"Untuk itu kami sangat konsen dalam akselerasi Biomassa STAB ini. Kami terus berinovasi serta menjalin kerja sama dengan para stake holder. Hari ini kita bersyukur di gelaran COP 28, yang merupakan konferensi global dalam pencegahan perubahan iklim dunia kita berhasil menjajaki kerja sama pemanfaatan Biomassa dengan PT Maharaksa Biru Energi Tbk," tutur Iwan.
Iwan pun mengungkapkan apresiasinya pada pihak OASAyang telah bersepakat menggenjot Biomassa STAB. Lewat kerja sama semacam ini Iwan mengaku optimistis bauran EBT dari sektor Biomassa akan lebih terakselerasi secara signifikan.
Pasalnya kata Iwan, sejalan dengan komitmen Pemerintah dalam mengejar target Co-Firing pada tahun 2025, diproyeksi kebutuhan Biomassa dari PLN akan meningkat tajam sebesar 10,2 juta ton atau sebesar 300 persen guna menyediakan energi bersih sebesar 12,7 Terawatt hour (TWh).
"Karena itu, PLN EPI terus mencari sumber-sumber biomassa lainnya, terutama yang bersumber dari potensi sumber daya setempat," ungkap Iwan.