Upaya peningkatan geliat pariwisata bukannya tanpa kendala, karena suasana krisis global berpotensi mengurangi kunjungan wisatawan asing. Namun Yana optimis, Calendar of Event 2023 bisa menjadi alternatif bagi wisatawan dari negara-negara yang tidak terlalu terpengaruh resesi global seperti di Indonesia.
"Persoalannya adalah bagaimana memaksimalkan potensi ini untuk meningkatkan industri pariwisata melalui Calendar of Event 2023," ujarnya.
Yana berharap, Calendar of Event 2023 dapat menggali potensi lokal dan memberikan manfaat bagi masyarakat, kesan dan pengalaman yang terbaik bagi wisatawan, dan dapat menentukan target dan sasaran pengunjung yang jelas.
"Saya yakin ekonomi masyarakat dapat tumbuh signifikan. Event yang ada akan dapat menggerakkan perekonomian mulai dari masyarakat terkecil. Seperti pedagang kaki lima, warung kelontong, hingga bisnis kelas menengah ke atas seperti restoran, perhotelan dan transportasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin mengaku telah mengurasi atau pemilihan acara sejak beberapa bulan lalu. Menurut Arief, acara yang telah dipilih merupakan acara yang telah dilaksanakan oleh unsur pemerintah, mitra pariwisata, dan komunitas.
Setidaknya ada 10 event top di Kota Bandung, yaitu Playlist Love Festival, Februari 2023; Now Playing Festival, Maret 2023; Festival Bakso Juara, Maret 2023; Trade Mark Market Festival, April 2023; Asia Africa Festival, Mei 2023; Bandung Art Mounth, Agustus 2023; Bandung Great Sale, September 202; Bandung Angklung Festival, Oktober 2023, dan lainnya.
(FRI)