"Upaya selanjutnya, melakukan optimasi dengan menggunakan metode waterflood chemical. Kami dorong dan tentu saja untuk mengupayakan ini kami harus juga memikirkan policy atau kebijakan-kebijakan baru yang akan kami terapkan," katanya.
Diketahui, realisasi lifting minyak bumi di 2023 sebesar 605,5 million barrels of oil per day (mbopd) atau turun dari target sebesar 660 mbopd.
Tren penurunan ini disebabkan belum memiliki sumber-sumber sumur baru yang bisa memberikan tambahan produksi baru dari pada minyak mentah kita.
Sementara untuk gas bumi, capaian pada 2023 sebesar 960 million barrels of oil equivalent per day (mboepd), juga turun dari target sebesar 1.100 mboepd.
"Di sektor gas, ini tren penurunan juga terjadi tetapi kami sudah mulai dengan beroperasinya (proyek) Tangguh 3, kami sudah bisa mengangkat," kata Arifin.
(NIY)