Sebagai informasi, perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan usaha pada semester I-2024. Padahal, rugi usaha kian membengkak di periode tersebut yakni USD101,65 juta atau Rp1,6 triliun (kurs Jisdor BI pada 28 Juni 2024, Rp16.394 per USD).
Pendapatan usaha maskapai penerbangan pelat merah ini meningkat 18,2 persen year-on-year (yoy) menjadi USD1,62 miliar atau setara Rp26,5 triliun.
Ini terdiri dari penerbangan berjadwal USD1,27 miliar, dan penerbangan tidak berjadwal mencapai USD177,96 juta. GIAA juga menerima pendapatan lainnya mencapai USD167,57 juta.
(Dhera Arizona)