Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Arifin penyebab masih jauhnya bauran EBT saat ini salah satunya disebabkan lantaran adanya covid yang mewabah di Indonesia selama beberapa tahun kemarin.
"Kemudian juga kita masih harus mempersiapkan infrastruktur, pertama infrastruktur kemudian kita harus bisa create deamand. Infrastruktur sudah kita programkan, kita harus bisa membangun jaringan transmisi EBT yang demikian banyak terdapat sumbernya di Indonesia," tutur Arifin.
Arifin juga mengakui bahwa pemerintah masih harus memperbaiki regulasi atau kebijakan yang dapat menari investasi.
"Kita harus perbaiki lagi regulasi-regulasi, kebijaka-kebijakan yang memang bisa menarik invetsasi. Kita harus create demand bagaimana demand listrik yang tumbuh cukup signifikan kedepan itu semua diisi oleh EBT," tegasnya. (NIA)