sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gibran Rakabuming Sebut Bauran EBT Capai 20 Persen, Ini Data Kementerian ESDM

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
24/01/2024 10:28 WIB
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyebut realisasi bauran dari EBT terhadap listrik PLN sudah menyentuh angka 20 persen. 
Gibran Rakabuming Sebut Bauran EBT Capai 20 Persen, Ini Data Kementerian ESDM. Foto: MNC Media.
Gibran Rakabuming Sebut Bauran EBT Capai 20 Persen, Ini Data Kementerian ESDM. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyebut realisasi bauran dari EBT terhadap listrik PLN sudah menyentuh angka 20 persen. 

"Komitmen kita pasti akan meningkatkan bauran listrik PLN yang sekarang cuma 20 persen ini, harus ditingkatkan lagi ke depan," jelas Gibran dalam debat cawapres dengan tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Namun, benarkah data tersebut?

Berdasarkan catatan IDXChannel yang dilansir dari Konferensi Pers Capaian Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 pada Senin (15/1/2024), Menteri ESDM Arifin Tasrif mencatat bauran EBT pada 2023 baru terealisasi 13,1 persen atau lebih rendah dibandingkan target 17,9 persen. 

Arifin menuturkan pemerintah tetap berkomitmen untuk mengejar target bauran energi 23 persen pada 2025. Bahkan pada tahun tersebut, Indonesia mentargetkan 10,6 GW EBT yang terpasang.

"Tahun 2025 itu kita targetkan 23 persen bauran, tetapi saat ini kita masih pada level 13,1 persen. Sehingga ini perlu upaya-upaya keras untuk bisa mendekati target capaian di tahun 2025 tersebut," jelasnya. 

Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Arifin penyebab masih jauhnya bauran EBT saat ini salah satunya disebabkan lantaran adanya covid yang mewabah di Indonesia selama beberapa tahun kemarin. 

"Kemudian juga kita masih harus mempersiapkan infrastruktur, pertama infrastruktur kemudian kita harus bisa create deamand. Infrastruktur sudah kita programkan, kita harus bisa membangun jaringan transmisi EBT yang demikian banyak terdapat sumbernya di Indonesia," tutur Arifin.

Arifin juga mengakui bahwa pemerintah masih harus memperbaiki regulasi atau kebijakan yang dapat menari investasi. 

"Kita harus perbaiki lagi regulasi-regulasi, kebijaka-kebijakan yang memang bisa menarik invetsasi. Kita harus create demand bagaimana demand listrik yang tumbuh cukup signifikan kedepan itu semua diisi oleh EBT," tegasnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement