"Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing," jelas Andre.
Namun, diakuinya, GoTo harus fokus pada pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan, mengingat kondisi ekonomi global saat ini makin penuh tantangan. Sehingga perusahaan mengambil keputusan untuk PHK 1.300 karyawannya.
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan, sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," tandas Andre.
(FAY)