Khofifah menjelaskan, tahun ini Jatim mendapatkan alokasi dana desa dari Kementerian Desa PDTT sebesar Rp7,76 triliun untuk 7.724 desa. Alokasi ini mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar Rp100,26 miliar dibanding tahun lalu. Dari jumlah tersebut, progres hingga 24 Februari menunjukkan percepatan yang cukup signifikan. Yakni penyaluran kepada 1.839 desa dengan total anggaran sebesar Rp601,6 miliar. "Saya mengajak seluruh kepala daerah dan kepala desa segera memproses penyaluran dana desa," terangnya.
Menurut Khofifah, dampak penyaluran BLT dana desa terhadap penurunan angka kemiskinan sangat signifikan. Hal itu terbukti dengan penurunan angka kemiskinan periode Maret - September 2021 sebesar 0,81 persen setara dengan 313.130 jiwa. Sedangkan penurunan kemiskinan perdesaan tahun 2020 - 2021 sebesar 1,37 persen. "Untuk penurunan kemiskinan di perkotaan pada tahun yang sama sebesar 0,38 persen," tutupnya. (RAMA)