2. Grasberg (Indonesia)
Tambang emas terbesar kedua ada di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah bernama Grasberg. Tambang emas dan tembaga ini milik Freeport-McMoRan.
Produksi di Grasberg akan mencapai sekitar 5 juta pon tembaga dan 5.000 ons emas per hari. Grasberg Indonesia memiliki produksi terbesar di dunia pada tahun 2001, 3,5 juta ons. Namun, seiring bertambahnya usia tambang Emas Grasberg terus mengalami penurunan.
Anak perusahaan Freeport-McMoRan, PT Freeport Indonesia, saat ini sedang melakukan pengembangan jangka panjang yang diperkirakan perusahaan dapat menghasilkan lebih dari 6 juta ons emas dan 6 miliar pon tembaga antara tahun 2028 dan 2041.
3. Olimpiada (Rusia)
Olimpiada merupakan tambang terbuka yang telah dieksploitasi sejak tahun 1996. Tambang ini terletak di Olympia, di kota Krasnoyarsk, Siberia Timur, Rusia. Perusahaan yang mengelola Olimpiada adalah Polyus Corporation.
Produksi pertama dari tambang emas Olimpiada terjadi pada tahun 1996. Tambang tersebut menghasilkan 1,3 Moz emas pada tahun 2018. Perusahaan kemudian beralih ke operasi mesin otomatis pada Januari 2019. Tambang ini memiliki cadangan terbukti dan terkira sebesar 21 juta ons emas serta sumber daya terukur dan terindikasi sebesar 48 juta ons.
Polyus diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023, karena bijih bermutu tinggi ini akan diproses setelah menambang di area tambang Vostochny yang kaya akan emas. (SNP)