Lanjut Dwikorita, kemungkinan pusat-pusat gempa itu berada di zona megatrusht. Yakni, zona tumbukan lempeng pada jarak kurang lebih 250 KM dari lepas pantai Jawa Timur.
“Di situ ada beberapa segmen, salah satu segmen itu diperkirakan sewaktu-waktu sudah saatnya untuk terlepas. Jadi, ada energi yang masih tersimpan akibat tumbukan lempeng suatu saat itu akan terlepas,” ucap dia.
Sementara itu, dia mengatakan, potensi bencana alam tidak hanya terjadi di Jawa Timur tetapi juga di beberapa daerah lain. Dwikorita menuturkan, di daerah tersebut memang terdapat beberapa pusat industri dan pusat bisnis. Oleh karena itu, mitigasi yang baik sangat diperlukan.
“Sebenarnya yang berpotensi itu tidak hanya di Jawa Timur, ya Jawa Tengah, Jawa Barat, Selat Sunda bahkan sampai ke Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat. Nah, di situ memang ada beberapa pusat industri dan pusat bisnis. Dan beberapa di kota besar seperti Surabaya, itu kami melakukan mitigasi dan yang penting itu kan mitigasinya bagaimana,” kata Dwikorita. (TYO)