"Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023," ujar Tony.
Tony menambahkan, pada awal 2024, Freeport akan melakukan, pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi.
"Kami optimistis proyek pembangunan smelter akan selesai sesuai jadwal," jelasnya.
Dikatakan Tony, dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi USD2,9 miliar atau setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran USD3 miliar.
"Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter tersebut beroperasi penuh," lanjutnya.