Setelah beroperasi penuh, sambung Tony, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik.
"Nantinya, kedua fasilitas smelter ini adalah komitmen dan keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional. PTFI dan pemerintah Indonesia terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat maksimal bagi semua pihak," tukas Tony.
(FAY)