sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Habiskan Dana Rp43 Triliun, Progres Smelter Freeport di Gresik Capai 83 Persen

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
28/11/2023 19:01 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap mendukung kebutuhan operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) menjelang dioperasikannya smelter kedua di Gresik, Jawa Timur. 
Habiskan Dana Rp43 Triliun, Progres Smelter Freeport di Gresik Capai 83 Persen (Foto MNC Media)
Habiskan Dana Rp43 Triliun, Progres Smelter Freeport di Gresik Capai 83 Persen (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap mendukung kebutuhan operasi PT Freeport Indonesia (PTFI) menjelang dioperasikannya smelter kedua di Gresik, Jawa Timur. 

"Kami berikan dukungan yang diperlukan, termasuk kemarin perpanjangan untuk peraturan izin ekspor (tembaga)," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (28/11/2023). 

Dia mengapresiasi perkembangan pembangunan smelter kedua Freeport yang diharapkan segera beroperasi penuh, sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar smelter. 

"Saya bahagia, senang, perkembangan pembangunan smelter sudah mencapai 80% lebih. Saya kira ini membanggakan karena dipimpin anak-anak negeri. Konsentrat tembaga dikelola di sini secara bertahap dan kita punya saham mayoritas," terangnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas optimistis smelter kedua Freeport akan mulai beroperasi pada akhir Mei 2024 dan secara bertahap ramp-up produksi  penuh hingga Desember 2024.

"Progres smelter saat ini diperkirakan mencapai 83%. PTFI terus menyelesaikan beberapa pekerjaan guna penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Desember 2023," ujar Tony.

Tony menambahkan, pada awal 2024, Freeport akan melakukan, pre-commissioning dan commissioning untuk memastikan seluruh peralatan dan fasilitas berfungsi.

"Kami optimistis proyek pembangunan smelter akan selesai sesuai jadwal," jelasnya.

Dikatakan Tony, dalam pembangunan smelter kedua ini, PTFI menanamkan investasi USD2,9 miliar atau setara Rp43 triliun per akhir Oktober 2023, dari total anggaran USD3 miliar.

"Harapan kami relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat terus diberikan sampai smelter tersebut beroperasi penuh," lanjutnya. 

Setelah beroperasi penuh, sambung Tony, smelter mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Smelter pertama PTFI dibangun pada 1996 dengan nama PT Smelting Gresik.

"Nantinya, kedua fasilitas smelter ini adalah komitmen dan keseriusan PTFI dalam mendukung program hilirisasi nasional. PTFI dan pemerintah Indonesia terus bahu membahu agar kedua smelter dapat memberi manfaat maksimal bagi semua pihak," tukas Tony.

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement