IDXChannel - Chief Sustainability Officer Maybank, Shahril Azuar Jimin mengatakan bahwa Maybank mengambil sisi corporate climate governance dari sisi holistik, di mana hal tersebut tak bisa dipisahkan dari ESG governance.
"Iklim adalah bagian besar dari lingkungan dan kita perlu menyoroti itu. Kita sudah memahami risiko kenaikan suhu bumi di tahun 2100, dimana suhunya menghangat 2,6 derajat centigrade. Tapi, kalau ada 30 juta penduduk mengalami kelaparan di kawasan Asia misalnya, itu juga menjadi sesuatu yang memalukan kalau kita tidak bisa menanganinya," ungkap Shahril dalam Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost di Bali, Jumat(11/11/2022).
Shahril mengungkap climate governance tujuannya adalah untuk memajukan aksi iklim global dengan mendorong perusahaan-perusahaan untuk membangun strategi transisi yang strategis.
"Ini bukan hanya soal menetapkan struktur governance-nya saja, tapi juga mengembangkan dan mengimplementasikan strategi transisi yang efektif," tambah Shahril.
Sebagai bank, dia mengatakan emisi dari Maybank yang memicu perubahan iklim masih sangat kecil. Angkanya hanya sekitar 0,5% dari keseluruhan emisi.
"Yang kemudian menjadi penyumbang 'tak beruntung' ke perubahan iklim adalah emisi keuangan, kami memonitor ini dengan sangat dekat. Kami berusaha memetakan struktur governance yang eksisting sekarang, dan hal-hal seperti akuntabilitas di level apa? Keberagaman komposisinya seperti apa, dan mengintegrasikan konsiderasi iklim ke struktur organisasi, manajemen risiko iklim yang efektif, pelaporan dan disclosure, dan juga strategi pertukaran informasi dan dialog," pungkas Shahril.
(IND)