Kemudian Kedua, PGE memaksimalkan manfaat panas bumi melalui diversifikasi bisnis hijau, termasuk pengembangan pilot project hidrogen hijau di Ulubelu, Lampung, yang berpotensi memproduksi hingga 107 kg per hari untuk mendukung sektor transportasi dan industri petrokimia berkelanjutan.
Strategi ketiga, PGE memprioritaskan kolaborasi dengan mitra global sekaligus memperkuat kemampuan lokal, baik melalui transfer teknologi maupun program capacity building.
"Upaya ini mencakup pengembangan manufaktur domestik untuk peralatan utama seperti heat exchanger serta layanan operasional berbasis lokal, yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan proyek secara efisien," katanya.
Partisipasi PGE di forum internasional ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk tidak hanya menjadi pemain utama di sektor energi terbarukan nasional tetapi juga memperluas pengaruhnya di tingkat global.
"Forum yang dihadiri para pakar dan praktisi dari berbagai negara ini menjadi wadah bagi PGE untuk memamerkan keunggulan Indonesia dalam pengelolaan panas bumi serta menjalin kemitraan strategis guna mendukung pengembangan energi hijau yang lebih luas," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)