Indonesia, dikatakan Presiden, akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global.
"Seribu pelaku pentahelix dan pengambil kebijakan ekonomi kreatif berkumpul dalam Edisi ke-3 Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia, sebuah inisiatif global yang dirintis sejak tahun 2018 sebagai wahana untuk menggaungkan misi kreatif yang inklusif. Saya melihat topik-topik yang dibahas dalam konferensi ini sangat penting dan relevan. Kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas dan agenda SDGs serta masa depan ekonomi kreatif," ungkap Presiden.
Inovasi dan kreativitas yang ditunjang iklim inovasi yang sehat dan produktif serta dibarengi kebijakan yang adaptif akan mendorong kemajuan peradaban sebuah bangsa.
"Saya berharap World Conference on Creative Economy (WCCE) ketiga Ini menghasilkan Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global yang inklusif dan berkelanjutan," tegas Presiden.
Dalam kesempatan kali ini, turut hadir Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Gubernur Bali, Wayan Koster; serta sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf. (TSA)