Imbasnya, para pengusaha tidak bisa jualan bawang putih, maka dari itu harga komoditas tersebut melonjak di pasaran.
Ketua Umum Pusbarindo, Reinhart Antonius Batubara menjelaskan, kebutuhan bawang putih di Indonesia yakni sebanyak 50.000 ton per bulan, namun sejak awal kuartal satu hingga saat ini pihaknya hanya bisa melakukan impor sebanyak 170 ribu ton.
"Seharusnya jika dihitung, sejak Januari sampai bulan ini kita sudah bisa melakukan impor bawang putih sebanyak 250 ribu ton, tapi karena izin impornya sulit, total impornya dari awal tahun sampai saat ini baru 170 ribu ton," ujar Reinhart dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Reinhart mengaku, anggota Pusbarindo padahal telah taat mengikuti sejumlah persyaratan administrasi yang ditentukan pemerintah agar bisa mendapatkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk bawang putih. Namun, meski sudah begitu, hingga saat ini SPI tersebut belum juga diterbitkan. Alhasil, Pusbarindo tidak dapat mengimpor.
Bahkan, ia mengaku pihaknya sudah mengirim surat kepada Kementerian Perdagangan sebanyak tiga kali sejak Maret 2023. Namun tetap saja, SPI tersebut belum juga dirilis. Bahkan ia juga sampai mengirim surat ke Presiden Joko Widodo. (RRD)