IDXChannel - Harga beras di wilayah Indonesia bagian Timur masih relatif tinggi menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, mahalnya harga beras lantaran sulitnya moda transportasi untuk dapat menembus wilayah timur, terutama Papua yang masuk dalam zona 3 Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Zona 3 telah ada penurunan harga, tapi masih perlu ada upaya lebih agar dapat mendekati HET, karena di sana ada tantangan geografis," ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip pada Minggu (28/12/2025).
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Syahardiantono yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Satgas Pengendalian Harga Beras menuturkan, biaya angkut beras ke Papua bisa mencapai dua kali lipat dibanding wilayah lain akibat kondisi topografi yang didominasi pegunungan.
"Tentu kita sadari biaya angkut transportasi beras di Papua bisa cukup tinggi, bahkan bisa dua kali lipat. Ini karena kondisi geografis dan topografi dengan kontur pegunungan, sehingga akses moda transportasi yang dapat menembus itu sangat terbatas," tutur Syahardiantono.