"Saya kebanyakan jual ke agen, dia juga sudah tahu harga naik, paling cuma gerutu doang, mau gimana, tapi untungnya dia melihat kualitas juga beras kita akan," kata Dede.
Melihat keniakan harga beras tersebut, Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menilai bakal mengurangi porsi nasi untuk para pelanggannya. Hal itu untuk menutupi atau mengakali keuntungan agar tidak semakin habis imbas kebiasaan harga pangan.
Warung Mukroni sendiri dalam sebulannya menggunakan mengonsumsi beras sebanyak 1,5 kwintal. Harga satu karung beras berisi 50 kg dibelinya dengan harga Rp550 ribu. Sehingga dalam satu bulan Mukroni belanja beras sekitar Rp1,65 juta. Sedangkan sebelum harga beras naik seperti saat ini, Mukroni membeli beras di harga Rp450 ribu untuk 50 kg beras.
"Dengan kondisi seperti ini teman teman jadi mengurangi porsi, jadi misal sebelumnya 1kg beras untu untuk 8 piring, sekarang kita gunakan untuk 10 piring, semoga masih kenyang lah," pungkas Mukroni.
(WHY)