IDXChannel - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengungkap, harga beras saat ini mulai merangkak naik bahkan harga saat ini lebih tinggi dibandingkan harga beras internasional seperti di Thailand dan Vietnam. Untuk menekan harga beras di dalam negeri, ia meminta pemerintah merelaksasi kuota impor beras.
"Merangkaknya harga beras belakangan ini menunjukkan pentingnya pemerintah memiliki strategi stabilisasi harga maupun pasokan beras dalam negeri, termasuk melalui relaksasi impor," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (27/10/2022).
Hasran menjelaskan, Kementerian Perdagangan menyebut bahwa kenaikan harga beras domestik, selain karena baru memasuki masa tanam, harga di penggilingan kini juga sudah lebih tinggi dari harga penyerapan Bulog yang ditentukan pemerintah hingga badan pemerintah ini pun sulit menyerap pasokan yang ada.
Ketersediaan beras juga tidak merata dengan surplus di beberapa daerah. Sementara sejumlah daerah lainnya defisit.
"Kenaikan harga pupuk akibat konflik Rusia-Ukraina juga berkontribusi kepada produksi komoditas pangan di Indonesia, termasuk beras," kata dia.