"Yang paling drastis itu jenis pera. Awalnya 1 karung (50kg) cuma Rp 500 ribu sekarang sudah Rp 800 ribu. Jauh banget itu selisihnya," ungkapnya.
Dengan harga beras pera yang melonjak itu, alhasil Azizah menjual ecerannya di harga Rp 14 ribu per liternya, dari sebelumnya hanya Rp 10 ribu per liter. Sementara untuk jenis beras Bulog, harga belum naik, yakni tetap Rp 8.500 per liter.
"Beda sama yang jenis Bulog. Harganya tetap, karena saya jualnya literan jadi Rp 8.500," imbuh dia.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras di 147 kabupaten/kota di Indonesia naik pada minggu ketiga Februari 2023. Salah satunya di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara (Kaltara).
Sedangkan untuk sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB).
(FRI)