“Karena itulah, pemerintah terus hadir memberikan beberapa bantuan, seperti 22 juta KPM itu dibantu. Itu namanya bantuan pangan 10 kg, kita terus jalankan, itu negara lain enggak ada,” paparnya.
Untuk diketahui, para produsen telah menaikkan harga beli (tebus) sebesar 20-35 persen di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak sepekan terakhir, sehingga peritel juga harus menaikkan harga jual.
Para peritel terpaksa menjual komoditas bahan pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng di atas HET serta harga acuan lainnya.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengaku, hal ini disebabkan karena mendapat harga yang tinggi dari produsen.
"Faktanya saat ini, kami tidak ada pilihan dan harus membeli dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal, bagaimana mungkin kami menjual dengan HET," ujar Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey.
(FAY)