IDXChannel - Bank Indonesia (BI) menyatakan beberapa hal terkait harga beras yang melonjak terhadap tingkat inflasi di tanah air.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman mengatakan inflasi beras pada Januari 2024 berdampak 0,64% terhadap kenaikan secara month to month dan menjadi penyebab tingginya inflasi volatile foods.
"Akibat ini dia itu bobotnya 3,43% sekarang kalau pakai SBH tahun 2022 yang baru dikeluarkan oleh BPS, sehingga kenapa salah satu penyebabnya volatile food kita mencapai inflasinya 7,22%," kata Aida dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (21/2/2024).
Berdasarkan survei pantauan harga yang dilakukan BI, harga beras memang naik signifikan di beberapa daerah. Aida memaparkan harga beras di Nusa Tenggara Barat sudah menyentuhnya Rp12.947 per kilogram, bahkan di Kalimantan Tengah harganya tembus Rp18.800 per kilogram.
"Nah kalau dari survei biaya pantauan harga kami, itu memang kisarannya lumayan besar ya di NTB itu Rp12.947 kalau di Kalimantan Tengah dia hampir mencapai Rp18.800 per kilogramnya," jelas Aida.
Penyebab kenaikan harga beras, menurut Aida, kondisi cuaca El Nino yang mengganggu musim tanam padi di Indonesia. Meski saat ini sudah ada hujan yang turun, namun intensitasnya belum merata.
"Saat sekarang ini sudah ada musim hujan yang masuk ke Indonesia tetapi baru di sekitar 70% di compare dengan kalau kita tahun lalu di bulan Januari itu sudah 77%," kata dia.