IDXChannel - Harga cabai rawit di pasar tradisional di beberapa daerah masih tinggi. Seperti di Sleman, Jawa Tengah, harga cabai masih berkisar Rp100 ribu per kilogram. Hal ini berdampak pada turunnya pembelian hingga 50 persen.
Hal tersebut seperti diungkapkan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa yang melakukan sidak harga kebutuhan pokok di Pasar Gamping, Sleman, Selasa (23/2/2021). Dalam sidaknya ini ia didampingi Asekda bidang perekonomian dan pembangunan Pemda DIY, Tri Saktiya.
Tri Saktiyana mengatakan dari hasil peninjauan ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Gamping Sleman memiliki kesamaan dengan hasil peninjauan di wilayah Bantul yaitu adanya ketidakstabilan harga pada komoditas cabai rawit merah.
“Dari peninjauan (Pasar Gamping) hampir sama dengan yang ada di Bantul. Yang masih bergejolak itu harga cabai rawit merah,” katanya.
Namun di Pasar Gamping untuk harganya sudah mulai turun dibandingkan sebelumnya, yaitu dari Rp110 ribu per kg menjadi 100 ribu per kg. Sehingga Pasar Gamping bisa menjadi tolak ukur dari ketersediaan dan harga bahan pokok, apalagi letaknya yang strategis yaitu berdekatan dengan perbatasan Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan selain harga cabai rawit merah yang masih tinggi, permasalahan pedagang lainnya, yakni permintaan masyarakat yang mengalami penurunan hingga 50 persen.
Menurut Danang ada beberapa faktor mengapa harga cabai rawait merah hingga sekarang masih tinggi. Di antarnya karena hasil produksi petani yang belum stabil sebab cuaca yang tidak menentu.
“Sedangkan yang menyebabkan penurunan permintaan masyarakat terhadap bahan pokok. karena aktivitas masyarakat yang berkurang seperti rumah makan belum buka semuanya dan banyak faktor lainnya,” terangnya. (RAMA)