sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Gas Eropa Anjlok Sepekan Terakhir, Pasar Batu Bara Was-Was? 

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
31/10/2022 13:15 WIB
Pelemahan harga gas alam Eropa diikuti dengan tren pelemahan harga batu bara. Namun, harga gas alam Eropa diramalkan masih akan naik hingga tahun depan.
Harga Gas Eropa Anjlok Sepekan Terakhir, Pasar Batu Bara Was-Was? (Foto: MNC Media)
Harga Gas Eropa Anjlok Sepekan Terakhir, Pasar Batu Bara Was-Was? (Foto: MNC Media)

Jerman adalah salah satu negara terparah yang terdampak krisis energi ini. Banyak sektor manufaktur harus menghentikan operasi pabrik mereka akibat ketiadaan bahan bakar.

Dilaporkan oleh DW, pada Agustus lalu, pembangkit listrik tenaga batu bara Jerman memulai kembali operasinya.

Sebelumnya, Jerman adalah negara yang akan menghapuskan pembangkut listrik yang batu bara pada 2038.

Namun, pemerintah harus menelan pil pahit untuk mengizinkan pembangkit listrik batu bara kembali beroperasi.

Kondisi ini akan menggantikan listrik berbahan bakar gas yang saat ini mencapai sekitar 10% dari keseluruhan bauran energi Jerman.

Menurut analisis perusahaan teknologi Wärtsilä, tanpa LNG, Jerman akan lebih bergantung pada batu bara, yang akan menghasilkan tambahan 30 juta ton CO2 antara tahun sekarang hingga 2045.

Akibatnya, harga batu bara global sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa alias all-time high sepanjang tahun 2022 ini. Tercatat harga emas hitam ini sempat mencapai USD457,80 per ton pada awal September lalu.

Kondisi ini sempat menumbuhkan optimisme kebangkitan batu bara sebagai raja energi fosil.

Namun, baru-baru ini harga batu bara berada dalam tren pelemahan. Pada penutupan perdagangan Jumat (28/10), harga batu bara kontrak November di pasar ICE Newcastle ditutup di USD374 per ton.

Harganya terkoreksi hingga 4.19% dalam 5 hari perdagangan. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 9 Agustus lalu.

Namun, meskipun kemerosotan harga gas Eropa baru-baru ini merupakan yang terdalam, harga masih bisa naik tajam lagi pada bulan Desember hingga Januari tahun depan karena cuaca berubah lebih dingin.

Menurut, ekonom komoditas Bill Weatherburn dari Capital Economics, harga gas alam diperkirakan akan mencapai €150 per megawatt hingga akhir 2023.

Pasar batu bara saat ini hanya bisa menunggu dan melihat karena Eropa bisa saja menjadi katalisator utama harga emas hitam di tengah ketidakpastian pasokan dan harga gas alam benua Biru. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement