Jongkie mengatakan, industri biasanya menambah jumlah truk untuk mengangkut komoditas demi meningkatkan penjualan ketika harga komoditas mengalami peningkatan.
Kendati demikian, Jongkie melanjutkan, penjualan wholesales truk nasional ditopang oleh pembangunan Indonesia yang sedang masif terjadi pada beberapa waktu ini. Pembangunan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan bahkan bendungan menopang industri truk nasional.
"Dengan pembangunan yang berjalan, tentu ada logistik yang membutuhkan alat angkut untuk mengangkut semen, atau besi," ungkap Jongkie.
Kondisi ini, ujar Jongkie, tentu membutuhkan pasokan truk, mulai dari ukuran kecil dengan ukuran lima ton atau truk dengan ukuran 20-30 ton.
Sektor ini pun disbeut Jongkie mengalami peningkatan penjualan. Sehingga meski harga komoditas mengalami penurunan, faktanya sektor logistik tetap mampu mendorong pertumbuhan penjualan truk nasional.
Selain itu, industri otomotif kendaraan niaga juga semakin berkembang didukung oleh sektor pariwisata yang kembali bergeliat pasca pencabutan kebijakan pembatasan oleh pemerintah.