Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,216.91
  • -17.36
  • -0.1%
  • NYSE
  • 14,887.14
  • -107.50
  • -0.72%
  • STI
  • 3,160.78
  • +1.98
  • +0.06%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Harga Minyak Goreng Cs Naik, Nilai Tukar Petani Turun di 108,46

Economics
Advenia Elisabeth/MPI
09/05/2022 13:19 WIB
Nilai Tukar Petani (NTP) pada April turun 0,76 persen menjadi 108,46.
Harga Minyak Goreng Cs Naik, Nilai Tukar Petani Turun di 108,46 (FOTO: MNC Media)
Harga Minyak Goreng Cs Naik, Nilai Tukar Petani Turun di 108,46 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Akibat naiknya harga sejumlah bahan pokok seperti minyak goreng, bensin hingga daging ayam, membuat Nilai Tukar Petani (NTP) pada April turun 0,76 persen menjadi 108,46.

"Nilai Tukar Petani pada April 2022 itu sebesar 108,46. atau menurun 0,76 persen dibandingkan Maret 2022. NTP yang menurun dikarenakan indeks harga yang diterima petani itu kenaikannya lebih rendah kalau dibandingkan indeks yang harus dibayar petani," terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers secara virtual, Senin (9/5/2022).

Dia memaparkan, indeks harga yang diterima petani hanya meningkat 0,06 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani tumbuh 0,83 persen.

Dilihat penyebab, lanjut Margo, kenaikan indeks harga yang diterima petani itu lebih disebabkan karena kenaikan pada kelapa sawit, jagung, sapi potong, dan karet. Sementara indeks harga yang dibayar petani lebih disebabkan karena kenaikan harga minyak goreng, bensin, daging ayam ras, dan telur ayam ras. 

"Jika dilihat sub-sektornya, ada dua subsektor yang pada April 2022 mengalami penurunan yaitu tanaman pangan NTP nya mengalami penurunan sebesar 1,90 persen dan hortikultura yang juga mengalami penurunan 3,15 persen dibandingkan Maret 2022," kata Margo. 

Lebih lanjut dia menerangkan, untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada April 2022 mencapai 108,64, atau turun 0,56 persen dibandingkan Maret 2022.

"Penyebabnya juga sama, indeks harga yang diterima petani hanya meningkat 0,06 persen. Sementara indeks harga yang dibayar petani khususnya untuk biaya produksi dan barang modal itu meningkat 0,62 persen," ujarnya.

Margo menyebut, untuk harga yang diterima petani penyumbangnya sama, yaitu kenaikan harga kelapa sawit, jagung, sapi potong, dan karet. Sedangkan, harga yang harus dibayar petani yaitu bensin, pupuk NPK, pupuk urea, dan upah yang sifatnya permanen dan harus dikeluarkan untuk biaya produksi.

"Sementara untuk sub-sektornya juga memiliki pola yang sama tanaman pangan dan hortikultura untuk April ini mengalami penurunan," tutup Margo. (RAMA)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.