"Harga normalnya Sekitar Rp14-15 ribu, itu saja sudah mahal untuk ukuran kemarin, tapi sekarang tiap hari naik terus, naik seribu, dua ribu, kadang malah naik Rp5 ribu satu kartonnya," paparnya.
Ia berharap agar pemerintah bisa melakukan tindakan cepat supaya harga-harga minyak goreng yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat bisa kembali turun, dan tidak membebani masyarakat. Apalagi menjelang perayaan natal dan tahun baru yang kemungkinan besar kenaikan harga terjadi.
"Pemerintah melakukan razia di pasar menurunkan harga, kayak gula kemarin ada dari pemerintah operasi pasar, kasihan rakyat kecil bisa membeli itu dengan harga murah. Kayaknya naik terus biasanya mau menjelang Natal tahun baru harga-harga naik nggak ada turun," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan M. Sailendra mengakui bahwa pihaknya tak bisa berbuat banyak bahwa mengontrol harga minyak goreng. Mengingat kenaikan harga minyak goreng ini tidak hanya terjadi di Kota Malang saja, melainkan beberapa daerah lain di Indonesia.
"Seluruh daerah mengalami ini semua, tidak hanya di Malang saja. Kami koordinasi komunikasi Diskoperindag Provinsi Jawa Timur apa yang dilakukan.
Di level kami sebatas mendorong monitoring, tetapi pemerintah pusat yang menganalisa sampai sejauh mana memantau sampai di tingkat tertentu melakukan intervensi kebijakan," terang Sailendra. (TYO)