IDXChannel - Melonjaknya harga minyak goreng sekitar sebulan belakangan membuat penjual gorengan mengaku kesusahan dalam memperoleh keuntungan dagangannya.
Pasangan suami istri yang sehari-hari menjual gorengan di Solok Selatan, Kartika dan Eko menyebut, kenaikan minyak goreng ini cukup berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan setiap hari.
Sementara, harga jual gorengan yang diproduksi tidak mungkin dinaikkan karena berpengaruh pada minat beli konsumen.
"Kenaikan ini sudah berlangsung sekitar sebulan lebih dari harga Rp14 ribu/liter sekarang jadi Rp19 ribu/liter. Ini menyulitkan kami untuk memperoleh keuntungan dagangan, sebab jualan ini untung tipis saja," katanya.
Hal ini tentunya berpengaruh terhadap pemasukan dari hasil penjualan yang semakin minimal. Sementara harga gorengan tidak bisa dinaikkan juga.