IDXChannel - Tim Harga Minyak Indonesia dalam analisisnya menyatakan, beberapa ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga minyak terus meroket, antara lain krisis pasokan gas dan peningkatan harga batu bara berujung pada timbulnya krisis listrik di Eropa dan Asia.
Kemudian terjadi kenaikan permintaan gas dan harga baru bara terjadi saat memasuki periode musim dingin yang diperkirakan lebih dingin dari sebelumnya. Ini menyebabkan permintaan minyak mentah sebagai bahan bakar pengganti meningkat.
Faktor lainnya, kesepakatan OPEC+ untuk tidak menambah peningkatan produksi dan hanya akan melanjutkan rencana kenaikan produksi 400.000 BOPD per bulan meskipun terdapat peningkatan permintaan minyak mentah.
OPEC melalui laporan bulan Oktober 2021 menyampaikan bahwa peningkatan proyeksi permintaan minyak mentah global pada triwulan IV tahun 2021 sebesar 0,12 juta BOPD menjadi 99,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya. Selain itu, penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara Non OPEC pada triwulan IV tahun 2021 sebesar 3,2 juta BOPD menjadi 65,24 juta BOPD dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.
"Penurunan stok minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik serah WTI (Nymex), sebesar 3,9 juta barel menjadi 27,33 juta barel, lebih rendah 47% dibandingkan rata-rata stok minyak mentah dalam 5 tahun terakhir," demikian dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Jumat (12/11/2021).