"Setiap kesepakatan cepat atau lambat kemungkinan akan memberikan tekanan lebih lanjut terhadap harga minyak,," tambahnya.
Secara terpisah, Presiden AS Joe Biden dan Raja Salman dari Arab Saudi membahas pasokan energi dan perkembangan di Timur Tengah, termasuk di Iran dan Yaman, selama teleconference pada Rabu (9/2/2022).
Salman juga berbicara terkait menjaga keseimbangan dan stabilitas di pasar minyak dan menekankan perlunya mempertahankan perjanjian pasokan OPEC+.
Sementara itu, agresi Rusia atas Ukraina masih menjadi batu kerikil bagi harga minyak. Wakil Presiden AS Kamala Harris dijadwalkan akan bertemu sekutu dan mitra di Munich, Jerman, pada minggu depan untuk mencegah kemungkinan invasi Beruang Merah. (TIA)