Sebagai gambaran, harga rumah di banyak negara maju terpukul pada akhir tahun 2022 setelah bank sentral di sebagian besar negara menaikkan suku bunga pada laju tercepat dalam beberapa dekade untuk mengendalikan inflasi.
Di negara-negara OECD, harga rumah hanya tumbuh sebesar 0,6 persen secara kuartal ke kuartal pada akhir 2022, yang merupakan tingkat nominal terendah sejak 2012.
Namun, penurunan tersebut telah mereda atau bahkan berbalik arah di banyak negara karena ekspektasi bahwa bank sentral akan memotong biaya pinjaman tahun ini telah membantu penurunan suku bunga hipotek.
Lesunya penjualan properti juga membantu menopang valuasi dan harga riil di seluruh negara OECD kembali tumbuh pada kuartal terakhir.
Harga rumah kemungkinan akan terus turun di beberapa negara seperti Jerman, Denmark dan Swedia, yang memiliki pasar sewa yang lebih besar.