Namun di beberapa negara di luar OECD, gambarannya berbeda. Di China sedang mengalami penurunan harga perumahan yang parah. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings bahkan memperkirakan harga rumah akan terus turun selama dua tahun ke depan, menyusul kontraksi harga sebesar 7 persen selama dua tahun terakhir.
Indonesia Bagaimana?
Bank Indonesia (BI) melaporkan, harga properti residensial di Indonesia naik sebesar 1,74 persen tahun-ke-tahun selama kuartal keempat tahun 2023, menyusul kenaikan sebesar 1,96 persen pada periode sebelumnya. (Lihat grafik di bawah ini.)
Ini menandai laju pertumbuhan paling lambat sejak kuartal kedua tahun 2022 karena kenaikan biaya bahan bangunan yang lebih rendah.
Harga rumah besar melambat jadi 1,58 persen di banding 1,7 persen di Triwulan ke-3 dan properti menengah melambat 1,87 persen dibanding kenaikan 2,44 persen.
Sementara harga rumah kecil sedikit meningkat 2,15 persen di banding 2,11 persen. Di antara kota-kota lain, kenaikan harga paling kecil terjadi di Banjarmasin (0,70 persen), Denpasar (0,43 persen), Pekanbaru (0,33 persen), dan Manado (0,32 persen).