“Lalu, kondominium yang dekat dengan kampus dan di kawasan mixed-use akan lebih diminati bagi mahasiswa, terutama yang memiliki keluarga berasal dari luar kota,” kata Hendra.
Ketiga, sambungnya, area yang sudah well established atau berbasis township, dan dekat dengan akses transportasi umum, seperti kereta komuter menjadi daya tarik pembeli kondominium.
Dalam kajian Leads Property menunjukkan, saat ini, kisaran harga jual kondominium segmen atas dibanderol berkisar Rp30-50 juta per meter persegi (m2). Untuk luasan di segmen ini adalah di rentang 50 m2 hingga 133 m2.
Lalu, untuk segmen middle up atau menengah ke atas, yakni di rentang luas 43 m2-294 m2 dibanderol sekira Rp22 juta per m2 hingga Rp30 juta per m2.
Kemudian segmen middle atau menengah, luasnya 21 m2-92 m2 memasang harga Rp16 juta-Rp22 juta per m2. Selain itu, untuk middle low atau menengah ke Bawah dengan luas 23 m2 hingga 87 m2 dibanderol kurang dari Rp16 juta per m2.