sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Terus Melonjak, Ini Penyebab Minyak Goreng Mahal di Pasaran

Economics editor Rina Anggraeni
05/11/2021 19:55 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga minyak goreng terus naik.
Harga Terus Melonjak, Ini Penyebab Minyak Goreng Mahal di Pasaran. (Foto: MNC Media)
Harga Terus Melonjak, Ini Penyebab Minyak Goreng Mahal di Pasaran. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, mengungkapkan ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga minyak goreng terus naik. Meski begitu, pemerintah berupaya untuk menjaga pasokan di tengah naiknya harga minyak goreng di dalam negeri.

“Kami meminta baik asosiasi maupun produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan sederhana untuk menjaga pasokan di dalam  negeri dengan harga terjangkau minimal hingga menjelang Natal dan Tahun Baru 2022. Kami juga terus memantau pendistribusiannya dengan menggandeng asosiasi ritel modern agar minyak goreng kemasan sederhana mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Oke di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Oke mengatakan, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam. Sebab, pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

“Meskipun Indonesia adalah produsen crude palm oil (CPO) terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO," katanya.

Dengan entitas bisnis yang berbeda, tentunya para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional. 

"Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional,” jelas Oke.

Selain itu, dari dalam negeri, kenaikan harga minyak goreng turut dipicu turunnya panen sawit pada semester ke-2. Sehingga, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada  rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng, serta adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B 30. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement