sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Tes PCR Tinggi Sejak Awal Covid-19, Bos Bio Farma Beberkan Alasannya

Economics editor Suparjo Ramalan
09/11/2021 14:05 WIB
PT Bio Farma (Persero), membeberkan perkara utama tingginya harga PCR sejak awal Covid-19 di Indonesia.
Test PCR (Ilustrasi)
Test PCR (Ilustrasi)

IDXChannel - Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), membeberkan perkara utama tingginya harga polymerase chain reaction (PCR) sejak awal Covid-19 di Indonesia. Ketidakpastian harga tersebut khususnya berlaku bagi dua produk PCR perseroan yakni BioCoV-19 dan mBioCoV-19. 

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menyebut, sejak awal pandemi pemerintah belum menetapkan harga tertinggi tes PCR. Sehingga, harga di pasar cukup variatif. Bahkan, sejumlah laboratorium atau layanan kesehatan mematok harga hingga Rp3,5 juta.

"Sangat bervariasi karena memang tidak ditetapkan oleh pemerintah, ada yang sampai Rp3,5 juta, ada yang Rp2,5 juta, karena kebanyakan dari lab mereka juga membandeling servis ini," ujar Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021). 

Tak hanya itu, struktur cost PCR masing-masing laboratorium layanan kesehatan pun ikut menentukan harga PCR di pasar. Misalnya, struktur cost PCR milik Bio Farma, dimana, komponen komponen biaya produksi dan bahan baku mencapai 55 persen. 

Kemudian, biaya operasional sebesar 16 persen, lalu biaya distribusi 14 persen, royalti 5 persen, margin bio 10 persen, lalu harga publish (exc PPN) Rp90.000, hingga harga E-katalog (exc PPN) mencapai Rp81.000. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement