sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hasil Survei: Rata-Rata Gaji Karyawan di Indonesia Meningkat 5,8 Persen pada 2026

Economics editor Nur Ichsan Yuniarto
22/12/2025 20:03 WIB
Rata-rata gaji karyawan di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 5,8 persen pada 2026. 
Hasil Survei: Rata-Rata Gaji Karyawan di Indonesia Meningkat 5,8 Persen pada 2026
Hasil Survei: Rata-Rata Gaji Karyawan di Indonesia Meningkat 5,8 Persen pada 2026

IDXChannel – Rata-rata gaji karyawan di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 5,8 persen pada 2026. 

Angka ini diketahui berdasarkan survei yang dilakukan oleh Mercer. Total Remuneration Survey Mercer tahun 2025 menganalisis tren dan kebijakan remunerasi di lebih dari 7.000 jabatan pada 588 perusahaan di Indonesia.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa meskipun kenaikan gaji diperkirakan melambat dibandingkan tahun 2025, seluruh perusahaan yang disurvei tetap berencana memberikan kenaikan gaji pada tahun 2026, sama seperti pada tahun 2025.

Faktor utama yang memengaruhi kenaikan gaji pada tahun 2026 adalah kinerja individu, rentang gaji, dan kinerja perusahaan.

Industri kimia memproyeksikan kenaikan gaji paling optimistis untuk tahun 2026, dengan perkiraan kenaikan sebesar 6,2 persen, ini mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap investasi talenta.

Sebaliknya, industri otomotif memperkirakan kenaikan yang lebih moderat sebesar 4,9 persen , lebih rendah dibandingkan dengan industri lainnya. Perbedaan ini menegaskan pandangan industri yang beragam dalam mempersiapkan strategi kompensasi untuk tahun mendatang.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa realisasi pembayaran bonus tahun 2025 diperkirakan sedikit di bawah ekspektasi, dengan rata-rata sebesar 16,6 persen dari gaji pokok tahunan, dibandingkan ekspetasi 17,5 persen pada tahun 2024.

Tingkat pengunduran diri sukarela karyawan (voluntary turnover) diperkirakan tetap stabil pada 5,2 persen di tahun 2025, konsisten dengan tingkat 5,1 persen yang tercatat pada tahun 2023 dan 2024.

Meskipun pengunduran diri sukarela tetap stabil, pengunduran diri non-sukarela diperkirakan meningkat, terutama di sektor teknologi tinggi, pertambangan, dan kontraktor pertambangan.

Selain itu, rencana ekspansi tenaga kerja juga melambat, dengan hanya sekitar 20 persen perusahaan yang berencana menambah karyawan pada tahun 2026, turun dari 25 persen pada perkiraan tahun sebelumnya.

Associate Director & Career Products Leader, Mercer Indonesia Yosef Budiman mengatakan, dengan perbedaan anggaran gaji di berbagai sektor, pendekatan kompensasi perlu disesuaikan dengan kondisi unik masing-masing perusahaan.

"Meskipun pengunduran diri sukarela tetap stabil, peningkatan pengunduran diri non-sukarela, terutama di sektor teknologi tinggi dan pertambangan, serta perlambatan rencana perekrutan, menuntut perusahaan untuk mengelola strategi penghargaan dan retensi secara lebih terarah di tengah pasar talenta yang kompetitif," kata dia lewat keterangan tertulisnya, Senin (22/12/2025).

Pada 2026, para pemimpin HR akan menghadapi tantangan untuk mendorong produktivitas di tengah anggaran yang semakin ketat, selain itu mereka juga berusaha tetap memenuhi aspirasi pertumbuhan perusahaan.

Hal ini akan membutuhkan fokus yang kuat pada inisiatif peningkatan keterampilan (upskilling) dan pelatihan ulang (reskilling), menjaga kompensasi yang adil, meningkatkan kesehatan perusahaan di tengah kenaikan biaya, serta membangun budaya digital yang selaras dengan tren talenta global.

"Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia harus mengelola ambisi pertumbuhan secara lebih strategis di tengah ketidakpastian ekonomi dan tekanan biaya yang meningkat," kata Presiden Direktur, Mercer Indonesia Isdar Marwan.

Dengan anggaran yang lebih ketat, kata dia, pemimpin HR dan bisnis perlu memprioritaskan produktivitas melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang, memperkuat kapabilitas digital, dan berinvestasi pada kesehatan karyawan sebagai pembeda jangka panjang.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement