Hepatitis Akut Dikaitkan dengan Vaksin Covid-19, Ahli: Tidak Ada Bukti Ilmiah

IDXChannel - Kehebohan Hepatitis akut misterius pada anak di dunia, memicu beragam opini di tengah masyarakat. Salah satunya, Hepatitis akut dikaitkan dengan vaksin Covid-19.
Mendengar isu tersebut, ahli kesehatan menegaskan bila belum ada bukti ilmiah yang menyatakan ada kaitan antara Hepatitis akut dengan vaksin Covid-19. Kejadian Hepatitis akut pada anak di dunia mayoritas dikatakan berada dibawah usia 5 tahun.
"Tidak ada bukti ilmiah manapun yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan, hepatitis akut ini belum ada bukti," ujar Dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan dikutip dari Instagram pribadinya, Jumat (13/5/2022)
Dalam penjelasannya, dokter Fajri mengungkap alasan kedua yang perlu dipahami oleh masyarakat, bahwa ada hipotesis menemukan adanya virus yang diduga penyebab dari Hepatitis akut ini. Virus bernama Adenovirus yang diketahui sebagai virus yang menginfeksi pencernaan dan saluran pernafasan.
"Sebelumnya memang hipotesis ini berkaitan dengan adanya infeksi namanya virus adenovirus, virus menginfeksi saluran pencernaan dan pernapasan jadi disinyalir begitu. Walaupun nggak semuanya semua orang yang terkena serangan seperti ini punya virus ini," jelasnya
Sementara ada hal yang mungkin belum diketahui oleh masyarakat umum, yaitu adanya kandungan virus Adenovirus dalam vaksin Covid-19. Dokter Fajri menjelaskan bila virus Adenovirus terdapat divaksin Astrazeneca, yang virusnya hidup tapi tidak menyebabkan Hepatitis akut misterius ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika virus Adenovirus dalam vaksin Covid-19 tidak dapat mereplikasi atau berkembang dalam tubuh manusia. Sebab virus tersebut justru mampu mengantar antibodi, setelah divaksinasi.
"Vaksin Covid itu ada juga yang jenisnya virus vector menggunakan virus adenovirus. Menggunakan element virus tersebut, untuk mengantarkan gen Covid kekebalan dalam tubuh, di mana virusnya hidup," ucap Dr Fajri
"Vaksin yang menggunakan virus Adenovirus seperti Astrazeneca itu virus hidup. Tidak bisa bereplikasi atau berkembang biak di dalam tubuh manusia," terangnya menambahkan
(NDA)