Di samping itu, sebagai bagian dari implementasi mewujudkan inisiatif pengembangan industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel, pada 23 Agustus 2022 lalu perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan para pemegang saham atas rencana ANTM melaksanakan aktivitas spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, kepada entitas usahanya yakni PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA).
“Perseroan telah menyelesaikan proses spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel di wilayah Halmahera Timur melalui penandatanganan akta spin-off aktiva dan pasiva sebagian segmen usaha nikel ke dalam PT NKA dan PT SDA,” kata Syarif.
Sementara itu, dalam mendukung pengembangan proyek ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), pada Januari 2023 lalu perseroan bersama Hong Kong CBL Limited (HKCBL) menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau conditional share purchase agreement (CSPA) atas sebagian kepemilikan saham ANTM dalam PT Sumberdaya Arindo.
Syarif menyebut, penandatanganan perjanjian itu merupakan awal dari realisasi pelaksanaan proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, dan sejalan dengan komitmen ANTM dalam mendukung pengembangan proyek tersebut.