IDXChannel - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendukung langkah pemerintah khususnya Menteri Perdagangan yang telah menerbitkan Permendag No.19/2021 yang mengatur perihal ekspor kopi, dimana mulai tanggal 15 November 2021 Kopi dan Product olahan Kopi Bebas diekspor.
Dengan meniadakan Eksportir Terdaftar Kopi (ETK), Permendag Nomor 19 Tahun 2021 dinilai membuka ruang bagi kelahiran eksportir baru komoditas kopi.
"Dengan terbitnya Permendag No.19/2021, hal ini tentu sejalan dengan komitmen HIPMI agar terus lahir dan tumbuh pengusah-pengusaha muda baru. Dimana didalam pengurus maupun anggota banyak terdapat pengusaha muda baru yang memiliki bisnis di bidang kopi," ujar Ketua kompartemen Perkebunan Bidang V Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha muda Indonesia, M. Yudha Joahnsyah dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).
Yudha menyadari bahwa segala usaha tentu selalu ada plus dan minus. Ada tantangan yang akan terus hadir.m seperti biaya logistik yang meningkat di era pandemi. Biaya logistik baik di dalam maupun ke luar negeri naik sehingga perlu dicarikan jalan keluar.
"HIPMI ini memiliki ekosistem yang besar di seluruh Indonesia, juga memiliki banyak pengusaha muda yang concern di bisnis kopi. Mulai dari di hilir dengan banyak nya pengurus HIPMI yang membuka coffeeshop, bahkan juga di hulu dengan melakukan pemberdayaan petani melalui kelompok-kelompok tani," kata Yudha.
Salah satunya pelaku usaha kopi Pemilik brand BANGFLO (Banggain Flores), Handrianus Yovin Karwayu menyampaikan bahwa saat ini sebagai pelaku usaha baru di industri kopi, sangat antusias dengan berbagai kemudahan fasilitas dan dukungan pemerintah. Aturan yang menghapus ETK untuk ekspor kopi akan mempermudah kami anak-anak muda sebagai pemain kopi baru agar bisa bersaing menembus pasar International.
"BANGFLO ini sebagai brand kopi yang memegang supply dari hulu sejak tahun 2018 sudah gencar membuka market keluar negeri. Kami pernah ke hadir di business matching di Korea Coffee Event, Tashken Uzbekistan, lalu ke Turky, Iran dan jadi perwakilan brand BANGGA LOKAL hadir di Indonesia Kopi Festival di Moskow Rusia. Saat ini kami memegang kontrak supply ke beberapa roaster di Jakarta dan juga mulai punya kontrak kerjasama pengiriman green beans ke Jepang melalui Alko danke Korea Selatan," jelasnya.
Salah Satu Pengurus Bidang V BPP HIPMI ini berharap akan ada kolaborasi hipmi dan pemerintah dalam hal ini khususnya Kementerian dan Dirjen terkait diharapkan bukan hanya di sisi penjualan, tapi juga dimulai dari hulu seperti program pengadaan bibit kopi, pengembangan peralatan pasca panen dan juga saat ini perluasaan perkebunan kopi melalui Program Hutan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Exportir Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar mengatakan, bagi eksportir pemain lama, hal ini tentu akan jadi tantangan. Sebab dengan dimudahkannya regulasi ekspor seperti ini artinya persaingan menjadi semakin tinggi dengan hadirnya ekportir pemain-pemain baru.
"Kita bisa melihat geliat industri kopi Indonesia yang semakin nikmat mulai dari banyak nya anak muda yang membuka kedai kopi diberbagai kota di penjuru negeri, semakin bertumbuh konsumsi kopi dikalangan muda Indonesia dan juga dunia. Konsumsi kopi nasional meningkat dari tahun ke tahun. ekspor kopi pun menunjukan trend positif," tutup Irfan.
(NDA)