sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Iklim Kian Memburuk 100 Juta Penduduk Dunia Terancam Jatuh Miskin

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
21/08/2023 12:58 WIB
Kondisi iklim dunia saat ini sangat mengkhawatirkan.
Iklim Kian Memburuk 100 Juta Penduduk Dunia Terancam Jatuh Miskin. (Foto: MNC Media)
Iklim Kian Memburuk 100 Juta Penduduk Dunia Terancam Jatuh Miskin. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi iklim dunia saat ini sangat mengkhawatirkan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan kondisi tersebut menurutnya mengancam masyarakat dunia.

Diperkirakan 100 juta penduduk terancam miskin jika iklim dunia tak kunjung membaik. Berdasarkan data dari The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu rata-rata bumi terus mengalami peningkatan. 

Diketahui suhu permukaan gelombang saat ini sudah mencapai di atas 1,09 derajat celcius kenaikannya dibandingkan periode 1850 ke 1900 dan diprediksi akan terus meningkat karena produksi dari gas rumah kaca ke atmosfer terus berlanjut.

Kemudian per tanggal 16 Agustus 2023, tercatat konsentrasi karbondioksida (CO2) global di atmosfer mencapai 19,55 partr per million atau naik 6,3% dibandingkan tahun 2011. 

Hal tersebut juga disertai dengan kenaikan muka air laut yang sudah mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun 1900-1971 akibat mencairnya lapisan es di kutub.

"Meningkatnya suhu di atas satu setengah derajat celcius maka tentu saja seluruh sistemnya kehidupan akan terganggu, ketersediaan sumber daya air akan berkurang, potensi kekeringan tentu akan naik. Dalam situasi seperti itu maka penyakit dan bencana alam mudah untuk hadir dan diperkirakan lebih dari 100 juta penduduk dunia akan miskin," ungkap Suharso dalam acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Bahkan, Suharso juga menyebut ada 4,8 hingga 5,7 miliar penduduk yang akan mengalami kekurangan air pada tahun 2050. Informasi tersebut menurutnya berdasarkan pertemuan yang tengah dilakukan berkenaan dengan air dunia.

Di sisi lain, Indonesia sebagai negara archipelago dan negara yang penuh dengan ladang tektonik dan dikelilingi oleh ring of fire, bencana alam yang ada di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi dan menimbulkan kerugian mencapai Rp 22,8 triliun per tahun serta menimbulkan korban jiwa hingga 1.183 orang dalam 10 tahun terakhir 

"Diperkirakan dalam kurun 2020 hingga 2024 perubahan iklim itu akan menyebabkan kerugian ekonomi senilai Rp 544 triliun karena itu diperlukan suatu intervensi kebijakan dan potensi kerugian ini akan berasal dari penggenangan pesisir, kelangkaan air, kecelakaan kapal, penurunan produktivitas beras, dan peningkatan kasus penyakit sensitif, dan lain sebagainya," pungkasnya.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement