“Melalui pameran ini, para pelaku usaha diharapkan dapat membuka pasar baru, membangun koneksi bisnis baru, bertemu langsung dengan calon buyer potensial dan distributor baru, serta mempromosikan produk baru kepada calon buyer,” ujar Didi.
Atase Perdagangan RI di Kairo, Irman Adhi Purwanto menambahkan, para pelaku usaha juga dapat bertukar pengalaman dan wawasan dengan para pelaku usaha yang hadir. “Selain itu, pelaku usaha dapat meningkatkan visibilitas bisnis, serta menemukan tren pasar dan teknologi baru di
industri makanan di Afrika, khususnya di wilayah MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara/Middle East and North Africa),” ungkapnya.
Mesir merupakan pasar ekspor nonmigas Indonesia yang potensial. Hal ini terlihat dari peningkatan ekspor Indonesia ke Mesir pada Januari–September 2021 senilai USD 1,09 miliar, atau meningkat sebesar 45,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produk-produk utama ekspor nonmigas Indonesia ke Mesir diantaranya minyak kelapa sawit dan turunannya, kopi, benang, besi baja, inti sawit, rempah-rempah, serta bumbu-bumbu. Sedangkan ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari–September 2021 sebesar USD 21,38 juta atau meningkat sebesar 26,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.(TIA)