IDXChannel - Bank Nasional Swiss (SNB) diperkirakan akan menaikkan tingkat suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin pada Kamis (23/3/2023). Hal tersebut sesuai dengan langkah Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu.
Prediksi tersebut berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Reuters terhadap para ekonom. SNB saat ini berusaha mengatasi inflasi dan meredakan kekhawatiran di tengah gejolak pasar keuangan.
Namun, pasar merasa peluang kenaikan sebesar 25 basis poin mencapai lebih dari 50 persen. Sentimen tersebut didorong kemerosotan saham bank akibat jatuhnya Credit Suisse Group AG.
Terlepas dari pengambilalihan darurat Credit Suisse oleh UBS, investor tetap khawatir mengenai kerugian yang harus dihadapi pemegang obligasi Credit Suisse.
Dalam survei yang diadakan Reuters pada 17-20 Maret, 21 dari 27 ekonom memprediksi suku bunga SNB naik 50 basis poin menjadi 1,50 persen. Mereka beralasan tekanan inflasi masih terus berlanjut.
Di sisi lain, hanya enam ekonom yang memperkirakan Bank Nasional Swiss (SNB) akan melakukan kenaikan 25 basis poin.
"SNB akan menghadapi situasi yang sulit. SNB harus menyeimbangkan kebutuhan untuk melawan tekanan inflasi dengan kebutuhan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan bank-bank terbesarnya," kata Karsten Junius, kepala ekonom di J. Safra Sarasin, dilansir dari Reuters pada Selasa (21/3/2023).
Sementara itu, Federal Reserve Amerika Serikat (AS) diproyeksikan hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (22/3/2023).
Awal bulan ini, Ketua SNB Thomas Jordan mengatakan bank sentral berkomitmen untuk menurunkan inflasi di Swiss ke target 0-2 persen. Inflasi di negara tersebut kini masih mencapai 3,4 persen.
Ekonomi Swiss yang masih lemah diperkirakan hanya tumbuh 0,6 persen pada 2023 dan 1,4 persen pada 2024. Pemerintah Swiss sebelumnya mengharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,1 persen dan 1,5 persen pada 2023 dan 2024.
(WHY)