“Maka ada revisi asumsi terkait bagaimana pertumbuhan ekonomi. Kita ingin agar tidak ada lonjakan kasus Covid-19 pasca Idul Fitri dan itu menjadi pondasi kita untuk pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Emil menambahkan, pada triwulan I-2020 tumbuh sekitar 3,04%. Lalu pada triwulan II 2020 jeblok di minus 5,45%. Sementara pada triwulan I-2021, ekonomi Jatim mulai membaik menjadi hanya terkontraksi atau minus 0,44%.
“Tahun lalu kita terpukul karena sektor ekonomi banyak yang terdampak. Seperti sektor industri dan perdagangan hingga pariwisata,” tandas mantan Bupati Trenggalek tersebut. (TYO)