“Maka dari itu, Indonesia harus memiliki strategi untuk mendapatkan keuntungan dari defisit komoditas tembaga itu dengan melakukan ekspor yang bisa mendatangkan pendapatan untuk negara dan terutama lagi mendatangkan investasi yang dapat menyerap produksi katoda tembaga Indonesia yang berlebih,” ujar Rachmat di Jakarta, belum lama ini.
Dia menambahkan, dengan tumbuhnya downstream industry maka katoda tembaga yang merupakan hasil olahan smelter bisa terserap maksimal. Menurut Rachmat, hilirisasi perusahaan tambang sudah dilakukan dan telah mendukung program pemerintah akan sangat disayangkan jika tidak di manfaatkan di dalam negeri.
"Kami mendukung kebijakan pemerintah terkait hilirisasi. Indonesia harus mengambil peluang dari defisit komoditas tembaga di dunia," kata Rachmat.
Rachmat mengatakan, Indonesia akan disegani dunia karena memiliki tiga atau empat cadangan tembaga besar yang akan berproduksi di masa mendatang, dengan produksi Indonesia yang besar di kala global sedang defisit maka nantinya kita memiliki laverage terhadap komuditas ini.