IDXChannel - Imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), berdampak besar bagi pengusaha di Jawa Barat (Jabar). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menyebut, tidak sedikit perusahaan di Jawa Barat dalam kondisi hidup segan mati tak mau.
"Sekarang ini kondisi pengusaha susah, ada yang bisa bertahan, ada yang hidup segan mati tak mau, dan sudah tutup, " kata Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara pada peringatan HUT ke-54 Kadin di Graha Kadin Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Selasa (27/9/2022).
Namun kata dia, saat ini mayoritas atau sekitar 50 persen kondisi perusahaan di Jabar adalah hidup segan mati tak mau. Sedangkan yang bisa survive bertahan sekitar 30 persen. Beberapa memilih tutup akibat kondisi ekonomi dan tekanan kenaikan BBM.
Diakui Cucu, kondisi berat yang dialami pengusahaan tak lepas dari kenaikan BBM beberapa waktu lalu. Pengusaha telah melakukan penyesuaian harga jual produk setelah BBM naik. Kenaikannya variatif hingga 15 persen. Namun kenaikan tersebut juga mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Banyak keluhan dari pengusaha, contoh pengusaha truk dan Organda mereka menaikkan harga rata-rata 15%. Otomatis, yang lain semua barang yang diangkut pasti ikut naik. Nah pertanyaannya adalah daya beli masyarakat yang sangat kurang," kata dia.