Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan prospek inflasi global di 2024. Lembaga keuangan internasional tersebut juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun depan.
Dalam laporan World Economic Outlook terbaru yang dirilis Selasa (11/10/2023), IMF menaikkan prospek inflasi global di 2024 menjadi 5,8% dari 5,2%. IMF menyerukan agar bank-bank sentral mempertahankan kebijakan suku bunga yang ketat.
Dilansir dari Reuters, IMF memperkirakan inflasi di sebagian besar negara akan tetap berada di atas target bank sentral hingga 2025.
Rilis laporan World Economic Outlook terbaru merupakan acara yang sangat dinanti-nantikan dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia yang berlangsung di Maroko pekan ini. Bank-bank sentral di negara-negara besar termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) telah menaikkan suku bunga secara agresif selama lebih dari satu tahun untuk menekan inflasi yang mencapai 8,7% secara global pada 2022, level tertinggi sejak pertengahan 1990-an.
"Kebijakan moneter harus tetap ketat di sebagian besar negara sampai inflasi turun secara bertahap menuju target," kata Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF, dalam sebuah konferensi pers.
"Kita belum mencapai target," lanjutnya.
Inflasi tinggi didorong oleh beberapa faktor termasuk gangguan rantai pasokan, peningkatan stimulus fiskal, permintaan yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat di AS, serta gejolak pasar pangan dan energi akibat invasi Rusia ke Ukraina.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,9% di 2024, turun sebanyak 0,1% dari proyeksi di Juli, dan di bawah rata-rata 3,8% selama dua dekade sebelum pandemi. (WHY)
