Di samping itu,SESNA Group baru saja menandatangani kesepakatan implementasi PLTS dengan skema ZERO CAPEX sebesar 200 MWp untuk perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi.
Menurut Rico, proyek tersebut merupakan proyek pembangkit listrik tenaga surya skala utilitas pertama yang mendukung industri pertambangan menjadi lebih berkelanjutan.
“Bidang energi terbarukan, terutama energi surya, di Indonesia masih membutuhkan banyak sumber daya manusia. Jadi, lapangan pekerjaan di bidang ini masih sangat luas. Ini kesempatan bagi anak muda untuk mengambil peran,” pungkasnya. (NIA)